
Jangan Sepelekan Rematik
Masyarakat umumnya menganggap rematik adalah penyakit sepele karena tidak menimbulkan kematian. Padahal, jika tidak segera ditangani rematik bisa membuat anggota tubuh berfungsi tidak normal. Mulai dari benjol-benjol, sendi kaku, sulit berjalan, bahkan kecacatan seumur hidup.
Rematik atau biasa disebut arthritis adalah penyakit yang menyerang persendian dan struktur di sekitarnya. rematik bisa menyerang bagian kepala sampai kaki, sayangnya sampai kini belum diketahui penyebabnya secara pasti.
Terdapat ratusan jenis penyakit rematik, namun secara umum penyakit ini ditandai dengan sejumlah gejala, seperti nyeri di lutut, siku, pergelangan, maupun di bagian sendi-sendi lain. Gangguan ini dapat menyerang semua umur, pria-wanita, kaya atau miskin.
jenis rematik yang paling banyak diderita penduduk dunia adalah arthritis reumatoid (AR) yaitu rematik radang sendi, gout (asam urat) yang disebabkan oleh kadar asam urat yang berlebihan dalam darah dan osteoarthritis (OR), yaitu pengapuran sendi.
OR adalah penyakit sendi yg paling banyak dijumpai. Penyakit ini bersifat degeneratif, yang angka kejadiannya meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Gejala yang menyertainya antara lain, nyeri pada persendian setelah penderita melakukan aktivitas, atau saat perubahan cuaca dari panas ke dingin.
faktor pencetus OR biasanya karena ada penyakit lain atau keadaan tertentu. “Belum diketahui penyebab primer, namun penyebab sekundernya bisa karena orang kegemukan, sehingga beban yang harus disangga oleh lutut terlalu besar, atau karena berlebihan memakai lutut, misalnya pemain bola profesional,” katanya.
Jenis penyakit rematik lain yang banyak diderita masyarakat Indonesia adalah arthritis reumatoid (AR). Penyakit ini paling sering menyerang kelompok usia 20-50 tahun. Gejala yang umum ditemukan adalah sendi kaku saat bangun tidur dan penderita sulit bergerak.
Rematik akibat peradangan yang melibatkan lebih dari satu sendi ini, sampai kini penyebabnya belum diketahui dengan pasti, kemungkinan besar karena faktor genetis, namun tidak selalu muncul kecuali ada pencetusnya, yaitu virus.

Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat tentang rematik. Pengetahuan yang keliru ini yang kemudian bisa menimbulkan kekeliruan dalam menyikapinya. Inilah mitos-mitos tersebut.
1. Mitos: Rematik disebabkan oleh cuaca dingin, seringnya mandi malam, terlalu sering mandi dan sering berada dalam ruangan dingin atau ber-AC. Mitos ini memang amat populer. Namun, tidak terbukti kebenarannya, karena secara patologis tidak ada kaitannya antara mitos tersebut dengan timbulnya penyakit rematik.
Fakta: Air atau udara dingin akan menyebabkan kapsul sendi mengkerut. Hal ini tentunya bisa menambah rasa nyeri penderita rematik yang sendinya memang sudah sakit. Sebaiknya, penderita rematik memang mandi air hangat hingga mengurangi nyeri pada persendiannya.
2. Mitos: Rematik disebabkan oleh makanan seperti jeroan. Mitos ini juga banyak dipercaya oleh sebagian besar masyarakat.
Fakta: Dari sekitar lebih dari 100 macam rematik, hanya satu yang berkaitan dengan makanan (jeroan), yaitu Artritis Gout/Pirai.
3. Mitos: Rematik disebabkan oleh faktor keturunan.
Fakta: Meskipun mitos ini tidak seluruhnya salah, tapi masih tetap harus diluruskan. Tidak semua rematik diturunkan. Memang ada beberapa jenis rematik akibat faktor genetik.
4. Mitos: Rematik memerlukan antibiotika untuk mengatasi sendi yang bengkak.
Fakta: Antibiotika hanya digunakan pada arthritis yang disebabkan oleh infeksi (Septik Artritis). Bila tidak infeksi, antibiotika tidak diperlukan. Antibiotika juga tidak diberikan secara rutin walaupun sendi terlihat membengkak dan merah.
5. Mitos: Wanita hamil dan menyusui rawan terkena rematik.
Fakta: Penelitian terbaru American College of Rheumatology di New Orleans, Louisiana, menyatakan bahwa wanita yang menyusui bayi mereka selama dua tahun atau lebih, kecil kemungkinannya terkena penyakit artritis rematoid dibandingkan wanita yang hanya menyusui bayi kurang dari tiga bulan.
Sumber : kompas
sumber: http://www.jakartaspot.com/blog/category/news
http://andienyem.wordpress.com/2009/08/05/mengenal-mitos-mitos-rematik/

No comments:
Post a Comment